Sabtu, 06 Oktober 2012

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN


IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN


I.      PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia pendidikan. Masyarakat Indonesia sekarang ini dan dimasa mendatang merupakan masyarakat yang berbudaya teknologi, yaitu bahwa perkembangan teknologi telah berlangsung sedemikian rupa hingga tersebar luas dan memengaruhi segenap bidang kehidupan. Teknologi, sebagai struktur, proses, dan artefak, merupakan ciri imperative perkembangan masyarakat masa depan. Mengingat bahwa teknologi itu berkembang dan merupakan bagian integral dalam segala bidang kehidupan, maka teknologi dalam bidang pendidikan harus pula dapat dikembangkan, dikendalikan, dan didayagunakan untuk dapat membantu terwujudnya amanat UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perkembangan kajian teknologi pendidikan menghasilkan berbagai konsep dan praktek pendidikan yang banyak memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, terdapat persepsi bahwa teknologi pendidikan sama dengan media, padahal kedudukan media berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam penyampaian informasi atau bahan belajar.
Dari segi sistem pendidikan, kedudukan teknologi pendidikan berfungsi untuk memperkuat pengembangan kurikulum terutama dalam disain dan pengembangan, serta implementasinya, bahkan terdapat asumsi bahwa kurikulum berkaitan dengan “what”, sedangkan teknologi pendidikan mengkaji tentang “how”. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, teknologi pendidikan memperkuat dalam merekayasa berbagai cara dan teknik dari mulai tahap disain, pengembangan, pemanfaatan berbagai sumber belajar, implementasi, dan penilaian program dan hasil belajar.
Teknologi Informasi dalam pendidikan adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasiyang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputeryang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

II. PEMBAHASAN

A.    Pengertian Teknologi Pendidikan
Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui pengertian teknologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah  “Suatu displin rasional yang dirancang untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah”.
Sedangkan An berpendapat bahwa: “Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah”
Menurut Paul Saetiles (1968): “Teknologi selain mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan bukan manusia”. Pengertian Teknologi Pendidikan diabad ke dua puluh meliputi lentera pertama  proyektor slide, kemudian radio dan kemudian gambar hidup. Sedangkan abad 19 ke bawah sampai lima belas teknologi lebih diartikan papan tulis dan buku.
Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd: “Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/ pendidikan”.
Menurut ”Mackenzie, dkk” (1976): “Teknologi Pendidikan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi permasalahan”.

Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan. Lebih detail dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknologi pembelajaran / teknologi pendidikan adalah suatu disiplin/bidang (field of study)
2. Istilah teknologi pembelajaran dipakai bergantian dengan istilah teknologi pendidikan tujuan utama teknologi pembelajaran adalah (1) untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; dan (2) untuk meningkatkan kinerja.
3. Dalam mewujudkannya menggunaka pendekatan sistemik (pendekatan yang holistic/komprehensif, bukan pendekatan yang bersifat parsial);
4. Kawasan teknologi pembelajaran dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar.
5. Teknologi pembelajaran tidak hanya bergerak di persekolahan tetapi juga dalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dan lain-lain) sejauh berkaitan dengan upaya memecahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja.
6. Yang dimaksud dengan teknologi disini adalah teknologi dalam arti luas, bukan hanya teknologi fisik (hardtech), tetapi juga teknologi lunak (softtech).
7. Teknologi Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan lingkungan yang melibatkan pelajar.
8. Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis.
9. Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa belajar secara aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif seta bertujuan.

B.     Implementasi Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah, banyak media yang dapat digunakan sehingga pembelajaran tersebutn terkesan moder dan tidak membosankan. Apabila konsep atau pengertian teknologi pendidikan kita analisis, kita akan memperoleh pedoman umum aplikasi sebagai berikut :
1. Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa, dan lain-lain secara bersistem.
2. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memerhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan diantaranya.
3. Digunakannya teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
4. Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, di mana penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekadar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah.

Teknologi pembelajaran memiliki lima kawasan yang menjadi bidang garapnya, baik sebagai objek formal maupun objek materinya, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengolahan, evalusi sumber dan proses belajar. Oleh karenanya aplikasi teknologi pembelajaran juga tidak terlepas dari lima kawasan tersebut. Seels dan Richey (1994) menjelaskan bahwa demi menjaga keutuhan definisi (teknologi pembelajaran) kegiatan-kegiatan dalam setiap kawasan teknologi pembelajaran dapat dikaitkan baik kepada proses maupun sumber pembelajaran.
Aplikasi teknologi pada pendidikan secara langsung akan mempengaruhi keputusan-keputusan tentang proses pendidikan yang spesifik. Umpama : aplikasi itu mempunyaidampak penting terhadap isi (content) yang akan diajarkan, tingkat standarisasi dan pemilihan isi, jumlah dan kualitas sumber-sumber yang tersedia.
Masalah-masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional. Demikian luas dan jauhnya jangkauan yang hendak dicapai oleh program pembangunan pendidikan kita, padahal di lain pihak sumbersumber yang tersedia bertambah terbatas dan langka.
Pada dasarnya atmosfer pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen pembelajaran utama, yakni siswa, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat tersebut pada akhirnya bermuara pada areaproses dan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif antara lain memiliki nilai relevansi dengan pencapaian tujuan pembelajaran dan memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas guru. Kemudian berpotensi mengembangkan suasana belajar mandiri selain dapat menarik perhatian siswa dan sejauh mungkin memanfaatkan momentum kemajuan teknologi khususnya dengan mengoptimalkan fungsi teknologi informasi.
Seiring perkembangan zaman, penggunaan sistem konvensional sudah tidak efektif sebab dianggap sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan teknologi informasi dimana pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan. Sehingga ketidakefektifan adalah katayang paling cocok untuk sistem ini. Sistem konvensional seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia sebagai bentuk kemajuan teknologi informasi. e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsaIndonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan teknologi informasi di bidang pendidikan.
Masalah-masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional. Demikian luas dan jauhnya jangkauan yang hendak dicapai oleh program pembangunan pendidikan kita, padahal di lain pihak sumbersumber yang tersedia bertambah terbatas dan langka. Kenyataan-kenyataan yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pemecahan masalah-masalah pendidikan kita membutuhkan alternatif-alternatif lain disamping caracara penyelesaian yang konvensional yang dikenal selama ini. Berbagai potensi yang dimiliki oleh teknologi dalam pendidikan lantas memungkinkannya diajukan sebagai suatu alternatif untuk memecahkan masalah-masalah tadi. Secara umum aplikasi teknologi dalam pendidikan akan mampu :
1. Menyebarkan informasi secara meluas, seragam dan cepat.
2. Membantu, melengkapi dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru.
3. Dipakai untuk melakukan kegiatan instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan.
4. Menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi masyarakat.
5. Menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
6. Menambah daya tarik untuk belajar.
7. Membantu mengubah sikap pemakai.
8. Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap bahan dan proses.
9. Mempunyai keuntungan rasio efektivitas biaya, bila dibandingkan dengan sistem tradisional. (Miarso, 1981)

C.    Manfaat Teknologi Pendidikan dan Kekurangannya
Banyak manfaat yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran ini. Bagi sekolah yang telah maju dan modern dalam bidang teknologi  maka akan tidak mudah dalam hal implementasinya bagi media pembelajaran bagi siswa, apalagi hal ini ditambah dengan dukungan SDM guru yang telah tinggi. Tetapi meskipun demikian hal itu bias berbanding terbalik jika teknologi pendidikan tersebut diimplementasikan pada sekolah yang terletak pada daerah terpencil, pinggiran, ataupun di daerah perdesaan.
Sebenarnya dapat dilihat banyak sekali manfaat yang ditimbulkan dari pengadaan teknologi pendidikan ini, dibawah ini akan disebutkan beberapa manfaat yang ditimbulkan dari adanya teknologi pendidikan dan kekurangan yang akan terjadi:
1. Manfaat teknologi pendidikan
• Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung konstruksi pengetahuan:
  Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan
 Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar.
• Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar :
 Untuk mengakses informasi yang diperlukan.
 Untuk perbandingan perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia.
  Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan berbicara.
 Untuk berkolaborasi dengan orang lain.
 Untuk mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsensus antara anggota sosial.
• Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk  mendukung pelajar
 Untuk membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yang mereka ketahui.
  Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.
• Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan efektifitas dan  efisiensi proses belajar mengajar.
•Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.

2. Kekurangan teknologi pendidikan
• Pihak guru yang tidak bisa mengoperasikan/menguasai  elektronika akan tertinggalkan oleh siswa.
• Teknologi pendidikan memerlukan SDM yang berkualitas  untuk bias mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih kurang
• Teknologi pendidikan baik itu hardware maupun soffware  membutuhkan biaya yang mahal.
• Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan menghambat  inovasi pendidikan.
• Penggunaan teknologi pendidikan dalam bentuk Hardware  memerlukan control yang tinggi dari guru atau orang tua terutama internet dan software.
   Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi  cenderung gagal.


III. PENUTUP

Paradigma baru pendidikan memihak kepada pemilihan mutu pendidikan dengan mengedepankan prinsip dan praktek otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi. Untuk mencapai mutu tersebut tidak lain juga dengan penerapan teknologi yang tepat. Penerapan teknologi dalam pendidikan di era global informasi tidak lain adalah bentuk aplikasi jenisjenis teknologi informasi mutakhir dalam praktek pendidikan.
Teknologi pendidikan pada hakekatnya adalah pemecahan masalah pendidikan (tindak belajar manusia) dari segala aspek, bukan hanya digunakannya mesin-mesin atau alat-alat elektronik dfalam pendidikan.Teknologi pembelajaran memiliki lima kawasan yang menjadi bidang garapnya, baik sebagai objek formal maupun objek materinya, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengolahan, evalusi sumber dan proses belajarAplikasi teknologi Pembelajaran Pendidikan Multikultural ini hanya dilakukan penulis pada Kawasan Desain dengan subkategori Desain Sistem Pembelajaran. Walau hanya pada subkategori kawasan, namun kelima langkah dalam menyusun desain sistem pembelajaran menunjukkan sinergitas antara berbagai kawasan Teknologi Pembelajaran: Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengolahan, dan Evaluasi Sumber dan Proses Belajar.
Perkembangan Teknologi Pembelajaran yang linear dengan perkembangan teknologi harus disikapi secara hati-hati oleh Teknolog Pendidikan. Praktik Teknologi Pembelajaran harus memperhatihan Kawasan, Konsep Utama dan ciri khas Teknologi pembelajaran. Hal ini mutlak diperlukan untuk mengukuhkan keberadaan Teknologi Pembelajaran itu sendiri.Aplikasi Teknologi Pembelajaran Pendidikan Multikultural dapat dikembangkan tidak hanya untuk pembelajaran yang terkait erat dengan budaya itu sendiri (seperti pendidikan multikultural), namun dapat dikembangkan ke pembelajaran yang lain melihat substansi dari kaitan antara budaya dan substansi materi.

DAFTAR PUSTAKA

·         Andi Afifuddin. 2007. Penggunaan metode E-Learning Dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah pada Mata Pelajaran TIK Tingkat SMP. Majalengka, Jawa Barat
·         Cece Wijaya dkk, Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran, (Bandung : Remaja Karya, 1988) 
·         Dimyati, Dr., Muljiono, Drs., Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka cipta, 2002
·         http://www.scribd.com/doc/11710131/Makalah-Aplikasi-Teknologi-Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar